Kamis, 13 Desember 2012
On 08.11 by Unknown No comments
11 Desember 2012, senin pagi di desa Long Lamcin kabut putih masih menyelimuti kampung ini dengan pemandangan sekeliling hutan heterogen yang sangat lebat. Alam di pagi ini menyuguhkan pemandangan yang indah, tampak cahaya matahari meyelinap di balik bukit berkabut seakan ingin menyapa alam. Sudah 5 hari kami melakukan perjalanan "Long Trip" karena kampung-kampung yang kami datangi memakai nama "Long" di depannya, ada 5 kampung yang kami datangi dengan misi untuk Indonesia yang lebih sejahtera, berpetualangan ke seluruh penjuru kampung dengan satu tujuan yaitu untuk mencerahkan.
Kampung Long Lamcin merupakan kampung terakhir yang kami
kunjungi selama perjalanan long trip ini. Berjarak ± 100 Km dari Puskesmas
kelay dengan waktu tempuh perjalanan ± 420 menit, dan hanya bisa dijangkau
melalui jalur sungai menggunakan perahu yang disebut ketinting. Sungai dengan
arus deras dan jiram kuat menjadi pemandangan dan memacu adrenalin kami
menelusuri sungai.
Tidak seperti Senin pagi biasa kita lihat di kota, dengan
kesibukan masyarakat hilir mudik untuk kerja dan sekolah. Di kampung ini hanya
terlihat beberapa ibu dan bapak pergi menggunakan perahu untuk kehutan, dan
beberapa anak kecil berseragam merah putih bahkan ada yang tidak menggunakan seragam
mententeng tas di punggung berlari menuju sekolahan. Tanpa sepatu dan tanpa
alas kaki mereka bersemangat untuk sekolah dan terlihat raut keceriaan dari
wajah mereka.
Berbicara sekolah ada 1 sekolah SD di kampung ini yaitu SD
N 002 Kelay Kampung Long Lamcin dengan jumlah murid 28 siswa terdiri dari kelas
1 sebanyak 8 orang, kelas 2 sebanyak 7 orang, kelas 3 sebanyak 6 orang, kelas 4
sebanyak 4 orang, dan kelas 5 sebanyak 3 orang sedangkan kelas 6 tidak ada
siswanya. Terlihat 1 orang guru sedang mengajar di kelas, dan saya pun tertarik
untuk masuk ke dalam dan berkenalan dengan guru dan murid murid SD. Awalnya
mereka takut saat saya ajak berkenalan karena mereka berpikir akan disunat,
tetapi setelah pak guru Yohanes bercerita tidak ada yang disunat maka mereka
pun mau masuk ke kelas lagi. Melihat wajah antusias mereka saya pun minta ijin
kepada pak guru untuk meminta waktu sebentar. Kemudian saya menggambar wilayah
Indonesia di papan tulis, walaupun tidak sebagus aslinya. Saya ajak mereka
bermimpi untuk berpetualang berkeliling Indonesia, bermimpi untuk berani
melihat dunia luar, melihat bahwa Indonesia ini kaya dan luas. Satu per satu
murid bercerita tentang pengalamannya hari kemarin dan bercerita tentang
cita-cita mereka. Yah cita-cita dan mimpi yang akan membawa mereka terbang
menuju penjuru negeri dan penjuru dunia. Cita-cita yang akan membawa perubahan
bagi mereka, keluarga, dan tempat mereka tinggal. Kebanyakan dari mereka
bercita cita untuk menjadi guru dan dokter, sisanya menjadi pilot dan polisi.
Guru dan dokter merupakan pilihan sebagian besar siswa,
entah apa yang mereka pikirkan tetapi cita-cita ini sungguh mulia bergerak di
bidang pendidikan dan kesehatan. Dimulai dari pendidikan dan kesehatan untuk
menuju masyarakat Indonesia yang lebih sejahtera. Kunci dari kesuksesan dan
mencapai cita cita yang telah diceritakan, pak guru mengatakan kalian harus
rajin belajar dan saya menambahkan jangan malu dan harus berani, 3 kata kunci
itu yang mereka pegang untuk pelajaran hari ini. Setelah selesai mendengarkan
cerita mereka satu persatu di depan kelas, dan sebagai penutup kami pun bersama
sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya yang jarang sekali
mereka nyanyikan pada saat upacara Senin karena mereka sudah lama tidak upacara
Senin pagi. Didalam kelas anak2 melantunkan lagu Indonesia Raya dengan semangat
yang membara hingga membahana keluar gedung. Lagu Indonesia Raya yang membuat
saya merinding mendengarnya karena dinyanykan dengan begitu semangat dan
penghayatan dari anak negeri ini. Semangat dan wajah polos anak negeri ini
mengobarkan semangat saya untuk terus mengabdi di negeri ini, negeri INDONESIA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar