Setahun Mengabdi, Seumur Hidup Berdedikasi

Jumat, 17 Januari 2014

On 15.31 by Unknown   No comments

Klinik sanitasi? 

Apa yang terbayangkan dalam benak kita jika mendengar kedua kata itu? Bagi saya pribadi yang terbayang pertama adalah air dan lingkungan. Namun, definisi operasional yang termaktub dalam SOP dijelaskan disana bahwa Klinik Sanitasi merupakan suatu upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman.


Keberadaan klinik sanitasi di Puskesmas Kelay sendiri telah diinisiasi oleh Pencerah Nusantara (PN) angkatan pertama yaitu Pemerhati Kesehatan dengan latar belakang Epidemiologi: Bambang Murdiono, SKM. Bermula dari sebuah ruangan yang akhirnya dirombak untuk digunakan sebagai klinik rujukan yaitu Klinik Sanitasi dan Pojok Gizi. 


Kini, Klinik Sanitasi dalam upaya untuk tetap dijalankan dan dioptimalkan pelaksanaannya. Bersama dengan staf puskesmas, seorang sanitarian bernama Heni Oktavia, Amd. KL, yang baru hadir melengkapi formasi petugas diharapkan klinik sanitasi lebih kuat lagi dibanding sebelumnya. Harapan ini begitu dekat karena keberadaan seorang sanitarian seharusnya menjawab hambatan yang sebelumnya diungkapkan oleh PN1. 


Laporan sebelumnya mengungkapkan bahwa rujukan poli ke klinik sanitasi hanya satu kasus selama klinik sanitasi beroperasi di Puskesmas ini. Hal ini perlu mendapat perhatian karena ISPA dan penyakit lain yang berhubungan dengan lingkungan masih bertengger dalam 10 besar kasus penyakit yang paling banyak diatasi di Puskesmas Kelay. Hal yang dikhawatirkan adalah jika  ada kasus yang seharusnya bisa selesai dengan konseling di Klinik Sanitasi, tetapi malah sakitnya berlanjut karena penyebab masalahnya tidak diatasi. Penguatan sistem rujukan dari poli ke Klinik Sanitasi menjadi salah satu upaya menjawab tersebut. 


Poli umum maupun KIA kini dapat memberikan pengantar rujukan berupa surat singkat yang berisi riwayat penyakit klien untuk diberikan saat klien mendatangi klinik. Selama sepekan dilaksanakannya pengantar rujukan ini, pelaksanaannya dapat dinilai cukup baik. Kemudahan lebih dirasakan baik oleh dokter yang merujuk maupun petugas klinik yang menerima rujukan klien.
Selain proses rujukan, sistem internal klinik sanitasi pun dalam masa perbaikan. Sistem pencatatan klien yang dirujuk, PN2 melakukan beberapa perbaikan antara lain dengan pengadaan buku register dan pembuatan status klien klinik sanitasi yang berisi informasi lengkap klien, masalah sanitasi yang dialami dan rencana tindak lanjut yang harus dilakukan. 


Setidaknya, internal klinik sanitasi sedang menguatkan sistem saat ini. Tentu akan ada banyak hal lagi yang harus dibenahi baik kegiatan dalam gedung maupun kegiatan lapangan. Pekerjaan rumah kami masih banyak, dan dengan kerja sama yang baik, kami percaya akan meningkatkan laju tercapainya MDGs!  


@ns_septi

0 komentar:

Posting Komentar