Setahun Mengabdi, Seumur Hidup Berdedikasi

Kamis, 23 Mei 2013

On 04.03 by Unknown   No comments



Puskesmas Kelay merupakan puskesmas yang terletak di Kecamatan Kelay Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Kecamatan Kelay sendiri dengan luas wilayah 6.134,60 Km2, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Segah di sebelah utara, Kabupaten Kutai Timur di sebelah selatan, Kecamatan Sambaliung di sebelah timur, dan Kabupaten Bulungan di sebelah barat.

Secara geografis Puskesmas Kelay terletak di daerah dataran tinggi dengan perbukitan yang dikelilingi oleh hutan heterogen dan sungai-sungai. Posisi puskesmas kelay terletak di daerah pedalaman dengan topografi hutan heterogen yang berbukit. Wilayah kerja Puskesmas Kelay terdiri dari 14 desa/kampung yang dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan darat atau pun perahu (ketinting).

Untuk menuju ke Puskesmas Kelay, kita harus menempuh perjalanan darat yang cukup memacu adrenalin. Sarana transportasi seperti jalan yang  terdiri dari jalan aspal, jalan tanah dan berbatu, jalan berbukit - bukit yang menempuh jarak dari kecamatan kelay ke kota kabupaten lebih kurang 103 kilometer dan memakan waktu 3-4 jam perjalanan. Saat ini kondisi beberapa ruas jalan banyak yang rusak dengan jalan berlubang dan berbatu terutama saat hujan turun, hal ini diperparah karena jalan sering dilalui truk besar perusahaan serta merupakan jaur lalu lintas Berau - Samarinda.

Puskesmas kelay memiliki puskesmas pembantu dan poskesdes guna membantu memberikan pelayaanan kesehatan di wilayah kerjanya, sehingga kesehatan dapat menjangkau masyarakat. Puskesmas kelay memiliki 13 Puskesmas Pembantu yang tersebar di 14 kampung yang setiap puskesmas pembantu rata-rata diisi oleh 1 perawat dan 1 bidan. Jumlah seluruh tenaga kesehatan yang berada di wilayah kerja puskesmas kelay adalah 34 orang yang terdiri dari 1 dokter, 1 sarjana kesehatan masyarakat, 18 perawat, dan 14 bidan. Sedangkan puskesmas induk sendiri hanya memiliki 8 orang tenaga kesehatan.

Pada tanggal 28 oktober 2012, sebanyak 5 orang pencerah nusantara (PN) dikirim ke puskesmas kelay dengan tujuan untuk menguatkan sistem, bekerjasama dalam program-program kesehatan, yang pada akhirnya adalah untuk mempercepat proses pembangunan kesehatan di kecamatan kelay secara keseluruhan. Di samping tim PN harus melakukan survey kesehatan masyarakat, tim PN juga terlebih dahulu menguatkan sistem di puskesmas karena puskesmas merupakan basecamp atau rumah kita untuk menjalankan program kedepan. Tentu jika kekuatan internal telah terbangun dengan baik, maka akan memudahkan proses intervensi kesehatan di lapangan nantinya.

Partner dalam Pengelolaan BOK
BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) merupakan bantuan dana dari kementerian kesehatan untuk setiap puskesmas di Indonesia dengan tujuan untuk percepatan Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Pencerah Nusantara sendiri juga merupakan program yang lahir dari Kantor Urusan Khusus Presiden RI bidang MDGs dengan tujuan kurang lebih sama namun dengan konsep yang berbeda. Untuk itu kita sangat mengapresiasi kebijakan pimpinan puskesmas yang memberi kesempatan PN untuk membuat Plan Of Action (POA) BOK tahun 2013. Diharapkan dengan adanya kerjasama dalam peyusunan POA ini program PN nantinya bisa terasimilasi dalam program BOK puskesmas dan bisa berjalan secara beriringan. Di samping itu juga bisa menyelaraskan program dalam memaksimalkan dana BOK serta mampu memprioritaskan program BOK yang akan dijalankan sesuai dengan hasil survey kesehatan masyarakat yang telah dilakukan oleh tim PN.

Optimalisasi Sistem Rekam Medis
Rekam Medis termasuk salah satu bahan baku Sistem Informasi Kesehatan (SIK),  yang  merupakan  sumber  daya  nonfisik  manajemen  kesehatan. Rekam medis berguna  untuk memperoleh data atau informasi yang akurat,  lengkap dan mutakhir yang  merupakan  dari  Sistem  Pencatatan  dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). SP2TP merupakan  indikator kinerja dari suatu puskesmas.

Saat ini Puskesmas Kelay masih  belum memiliki sistem rekam  medis  yang  efektif dan efisien. Hal  tersebut akan berpengaruh pada mutu pelayanan  kesehatan  di Puskesmas secara umum. Selain  itu, rekam medis yang  tidak  lengkap  juga akan mempengaruhi SP2TP di Puskesmas Kelay sehingga  data  dan  informasi  yang  diperlukan  untuk  perencanaan, penggerakan pelaksanaan,  pemantauan, pengawasan,  pengendalian  dan  penilaian penampilan  Puskesmas  Kelay  serta  situasi  kesehatan  masyarakat  di wilayah  kerja  Puskesmas Kelay  tidak menggambarkan  dengan  keadaan sebenarnya  mengenai  keadaan  fisik,  tenaga,  sarana,  dan  kegiatan  pokok  yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.

Rekam medis dengan sistem komputerisasi sendiri masih belum dapat diaplikasi secara purna di Puskesmas Kelay mengingat keterbatasan listrik. Saat ini sistem rekam medis masih menggunakan teknik manual. Meskipun masih menggunakan sistem yang konvensional, harus tetap bisa dioptimalkan kinerjanya agar setiap laporan bisa dilaporkan secara efektif dan efisien. Tim Pencerah Nusantara bersama dengan puskesmas Kelay melakukan revitalisasi secara perlahan dimulai dengan penggunaan sistem penomoran, penyusunan per kepala keluarga, penggunaan kartu berobat, pencetakan buku rekam medis, dan berbagai pembenahan lainnya guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas  Kelay yang  pada  akhirnya  akan  berpengaruh  dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas secara umum. Selain itu, dengan optimalisasi rekam medis akan didapatkan SP2TP  yang  mencerminkan  keadaan  yang  sebenarnya  mengenai  keadaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kelay sehingga  perencanaan  program  yang  diambil  berdasarkan  informasi  dari  SP2TP benar-benar tepat. Kita berharap agar sistem rekam medis yang telah disusun ini dapat memudahkan dalam pemberian pelayanan kesehatan di puskesmas Kelay.

Peningkatan Skill Tenaga Medis Puskesmas Kelay
Selama hampir 2 bulan, tim PN dibekali dengan berbagai skill dan pengetahuan melalui berbagai macam pelatihan  baik medis maupun nonmedis oleh pencerah nusantara pusat. Bekal ini rasanya tak cukup hanya dinikmati sendiri oleh tim PN saja. Ada kewajiban moral bagi tim PN untuk membagikan ilmu yang telah kami peroleh kepada masyarakat atau tenaga kesehatan di tempat kami bertugas. 

Pelatihan Teknik Penyusunan PoA

Mulai tahun 2014 nanti, lahir kebijakan dimana puskesmas induk hanya berfungsi sebagai pengawas, pembimbing, dan pengarah dalam program-program kesehatan. Sementara untuk pelaksana program akan dilaksanakan oleh tenaga puskesmas pembantu. Segala hal yang menyangkut planning, organizing, action, dan evaluation dilaksanakan secara mandiri oleh puskesmas pembantu di masing-masing kampung. Untuk membuat suatu program, terlebih dahulu perlu adanya suatu perencanaan. Mengingat perencanaan kegiatan akan dilakukan oleh masing-masing petugas pustu, maka perlu adanya pelatihan bagaimana cara menyusun suatu perencanaan program atau plan of action yang baik. Melalui kegiatan minilokakarya, tim PN mengambil waktu untuk mengisi pelatihan teknik pembuatan PoA yang efektif. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini, peserta mampu membuat PoA nantinya secara mandiri.

Pelatihan PONED
Kondisi geografis kecamatan kelay yang begitu sulit dan diperparah dengan terbatasnya sarana tranportasi merupakan tantangan tersendiri bagi setiap tenaga kesehatan yang bertugas di pelosok-pelosok kampung terutama dalam sistem rujukan. Sulitnya perjalanan menuju puskesmas induk atau rumah sakit kabupaten, menuntut para tenaga kesehatan agar mampu menangani pasien dalam kondisi apapun untuk penatalaksanaan kegawatdaruratan khususnya kasus-kasus yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak yang merupakan salah satu fokus MDGs.



Salah satu amanah yang diemban oleh seorang pencerah nusantara adalah mentransfer segala ilmu dan kemampuan yang dimiliki untuk dinikmati oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan itu sendiri. Untuk itu, bekal yang diberikan saat training pencerah nusantara merupakan modal yang cukup besar bagi tim PN untuk bisa berbagi dengan yang lain. Berbekal pengalaman tersebut, tim PN Berau bersama dengan puskesmas kelay memberikan pelatihan penanganan kegawatdaruratan di dunia obstetri untuk para tenaga kesehatan baik bidan maupun perawat pustu di wilayah kecamatan Kelay.


Salah satu peserta pelatihan, Agustina Maria yang juga bidan di kampung Long Beliu menuturkan bahwa “menurut saya pelatihan PONED kemarin itu sangat bermanfaat sekali untuk menambah pengetahuan kami, karna jujur saja selama ini ilmu yang saya dapatkan hanya saat di bangku kuliah dulu. Jadi selama ini ilmu-ilmu baru tidak pernah diberikan. Biasanya hanya dapat dari baca-baca artikel di internet. Selain itu pelatihan-pelatihan semacam ini juga jarang dibuat oleh Dinas. Metode pelatihan juga sangat menarik sehingga lebih mudah masuknya ketimbang kita baca-baca buku atau dari internet. Terima kasih kepada Pencerah Nusantara dan puskesmas induk yang telah mengadakan pelatihan seperti ini. Kami mengharapkan kedepannya, pelatihan-pelatihan seperti ini lebih sering diadakan karena besar sekali manfaatnya buat kami “ pungkasnya.


Pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan sistem skill station dimana setiap station diisi dengan satu skill oleh satu tutor dengan bantuan checklist dan alat peraga. Sebagian alat peraga dipinjam dari dinas kesehatan dan sebagian lagi merupakan hasil kreativitas tim PN dan puskesmas Kelay. Tim PN dan puskesmas berencana melaksanakan pelatihan seperti ini rutin setiap 3 bulan sekali bertepatan dengan acara minilokakrya puskesmas. Diharapkan dengan pelatihan seperti ini mampu meningkatkan skill para tenaga medis di kecamatan Kelay dan dapat bermanfaat ketika bertugas di lapangan.

0 komentar:

Posting Komentar