Setahun Mengabdi, Seumur Hidup Berdedikasi

Selasa, 05 Agustus 2014

On 07.12 by Unknown   No comments


Mentari masih malu-malu memperlihatkan sinarnya pagi itu. Jarum jam masih menunjukkan pukul 06.00 WITA. Tim Pencerah Nusantara telah bersiap menuju ke ibukota kabupaten untuk memenuhi janji mempresentasikan hasil kinerja PN dan Puskesmas Kelay kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Berau. Agenda tersebut adalah inisiatif dari tim PN agar kemitraan dan jaringan yang telah terjalin tetap terjaga. Ambulans puskesmas melaju kencang, perjalanan yang biasanya ditempuh dalam waktu tiga jam kali ini dipadatkan menjadi 2,5 jam saja. Kami tepat waktu. Pukul 09.00 WITA kami telah berada di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Berau.
Tim PN segera menemui Ka DinKes, drg. Totoh Hermanto, serta jajaran kepala seksi di lingkungan DinKes dan segera menyiapkan segala yang diperlukan. dr. Reastuty pun mulai menjelaskan mengenai hal-hal yang telah dilaksanakan oleh PN Berau selama 6 bulan. Pencapaian-pencapaian yang telah diraih bersama Puskesmas dalam setengah tahun terakhir dijelaskan melalui media presentasi yang baik oleh dr. Reas.
drg. Totoh pun memberi  masukan positif  dan membangun bagi tim PN. Isi presentasi menurut beliau sudah baik secara pencapaian maupun proses yang dilakukan. Beliau memberikan saran untuk penyampaian berikutnya dapat memperlihatkan perbandingan yang jelas antara pencapaian yang telah diraih dengan target sasaran pencapaian dari masing-masing program. Penekanan pencapaian target Millenium Development Goals juga perlu dilakukan agar terlihat apakah intervensi yang telah dilakukan sesuai atau tidak dengan MDGs. Beliau juga menegaskan perlunya pengkaderan PN kepada petugas Puskesmas agar capaian yang saat ini telah diraih dapat dilanjutkan meskipun tidak ada tim PN lagi nanti.
Pertemuan sekaligus pemaparan evaluasi setengah tahun tim PN 2 ini juga menghasilkan beberapa rencana aksi untuk memperbaiki proses program. Imunisasi menjadi salah satu fokus yang diperhatikan dr. Andreas, Kepala Seksi P2PL. Beliau menjanjikan pengadaan cool chain di tiga kampung di Kecamatan Kelay  yaitu di Merapun, Merasa dan satu di kampung wilayah hulu yang belum ditentukan pastinya. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketercapaian sasaran imunisasi HB0 yang tidak bisa dikejar hanya melalui Puskesmas Keliling.
Program KIA juga menjadi perhatian tersendiri bagi drg. Totoh. Tingginya angka kematian Ibu dan Bayi menyebabkan perlunya penanganan spesial bahkan di tingkat kampung. Semua bidan di kampung harus punya maping terutama yang bumil risti dan ada SOP rujukan untuk bumil risti untuk mengurangi risiko kematian ibu di kampung ataupun di perjalanan.
Harapan drg. Totoh penyampaian tim PN seperti hari itu dapat disampaikan tidak hanya pada SDM Dinas Kesehatan Kabupaten saja, tetapi dihadiri oleh Puskesmas lain di wilayah Kabupaten Berau. Senada dengan drg. Totoh, dr. Matius, Sekretaris Dinas Kesehatan mengusulkan diadakannya pertemuan bimbingan teknis pelaksanaan program Puskesmas dengan pembicara dari tim PN. Beliau menganggap perjalanan dan medan yang berat seperti di Kecamatan Kelay dengan pencapaian yang baik perlu memjadi contoh bagi Puskesmas lain. Jika kesempatan menjadi pembicara di bimbingan teknis program benar terlaksana akan menjadi suatu kehormatan bagi tim PN sepanjang masa penugasan angkatan kedua.




0 komentar:

Posting Komentar